Thursday, June 7, 2012

Siklus Hidup Produk dan Organisasi



A.    Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produk merupakan siklus hidup suatu produk dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari tahap perkenalan (introduction),  tahap pertumbuhan (growth), tahap kedewasaan (maturity), tahap kemunduran (decline).

1.      Tahap perkenalan (introduction).
Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
Ex. Sony Ericson EXPERIA
2.      Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.
Ex. Big Cola
3.      Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.
Ex. Motor Honda Supra X
4.      Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas.
Ex. Nokia 3310

Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

Contoh beberapa siklus hidup produk :
  • Barang-barang mode (baju, sepatu, tas, topi) mungkin memiliki siklus sekitar selama lima bulan, tetapi mobil (dengan sedikit modifikasi) memiliki siklus sepuluh tahun. Dalam kasus kendaraan bermotor, penggantian model akan dirancang untuk mengganti model lama ketika penjualan menurun pada tingkat yang tidak diharapkan.
  • Produk minuman seperti Guinness dan Coca-Cola memiliki siklus hidup yang tak terbatas.

B.     Siklus Hidup Organisasi
Seperti halnya produk, organisasi juga memiliki siklus yang terdiri dari empat bagian yaitu kelahiran, pertumbuhan, kemunduran dan kematian organisasi.

1.      Tahap kelahiran.
Tahap ini adalah saat ketika suatu organisasi terbentuk dan memperkenalkan diri kepada masyarakat, ataupun lingkungan yang lain. Dalam tahap ini, organisasi berusaha memperoleh kepercayaan dari lingkungan, karena pada hakekatnya organisasi tidak dapat lepas dari peran lingkungan di sekitarnya.
Ex. Organisasi Nasional Demokrat
2.      Tahap pertumbuhan.
Ketika sebuah organisasi berhasil melewati tahap kelahiran dari siklus hidupnya, maka selanjutnya organisasi tersebut akan berusaha untuk mengontrol dan mengendalikan kelangkaan sumberdaya untuk mengurangi ketidakpastian yang bakal dihadapi. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengembangkan diri.
Ex. Universitas Kristen Satya Wacana
3.      Tahap kemunduran.
Tahap ini dapat diakibatkan kekeliruan dalam adaptasi, khususnya bila mengalami kesuksesan atau organisasi tumbuh terlampau cepat, juga diakibatkan ketidakpuasan stakeholder misalnya konsumen; keengganan menanggung resiko; krisis identitas; terlalu banyak  hutang; kejenuhan terhadap perubahan; konflik internal; kerusakan pada kemampuan inti; nasib buruk.
Ex. Partai Demokrat
4.      Tahap kematian.
Ketika organisasi yang mengalami kemunduran tersebut tidak bias lagi untuk berinovasi dan berusaha untuk mendapatkan kepercayaan kembali, maka tidak dapat dipungkiri, organisasi tersebut akan mati, atau sring disebut ‘bubar’.
Ex. Bank Century




Sumber :


No comments:

Post a Comment