A.
PENGERTIAN
Mendaki bukanlah kegiatan yang mudah untuk dilaksanakan atau bias
dilakukan asal mau. Berbagai kecelakaan yang telah menelan korban jiwa
terkadang terjadi dalam pendakian. Hal tersebut dapat terjadi karena faktor
alam yang di luar kemampuan pendaki.
Namun kebanyakan kecelakaan terjadi karena pendaki kurang berpengalaman karena pengetahuan
dan kemampuan mereka belum memadai untuk melakukan pendakian. Oleh sebab itu,
kita memerlukan pengetahuan mengenai pendakian sebelum kita melakukan
pendakian.
B.
TUJUAN PENDAKIAN
Setiap kegiatan pasti ada tujuannya, termasuk pendakian ini. Tujuan
adnya pendakian jnu adalah untuk menyegarkan jasmani dan rohani kita. Kesegaran
jasmani dan rohani akan kita dapat ketika melakukan sebuah pendakian, dalam
perjalanan kita dapat melatih setiap otot tubuh kita sekaligus menik mati
pemandangan yang membuat rohano kita segar kembali.
C.
MANFAAT PENDAKIAN
1.
Mensyukuri kebesaran Tuhan
Tuhan menciptakan segala apa
yang ada didunia ini bagi kepentingan umatNya, maka kita wajib mensyukuri dan
menikmatinya. Untuk melihat kebesaran Tuhan dan merasa dekat dengan NYa,
berdirilah dipuncak gunung. Kita akan melihat hamparan panorama yang begitu
indah. Dengan demikian kita selalu merawat dan memelihara ciptaan Tuhan ini
demi keperluan kita sampai anak cucu kelak.
2.
Wisata
Setelah sekian lama kita berfikir dan bekerja di suasana keramaian kota , bising dan penuh polusi,
maka kita dekatkan diri kita dengan alam. Kita bisa berolah raga sambil
berwisata mendaki gunung yang mempunyai panorama yang asli alami.
3.
Mengukur sifat dan watak
Mendaki gunung juga bisa untuk menilai sifat dan watak kita
reka-rekan kita atau anggota kelompok kita. Sifat dan watak tiap orang sudah
jelas berbeda. Coba kita mendaki bersama-sama disitu akan kelihatan tipe
pemarah, penyabar, egois, sembrono, siapa yang punya sial atau rasa setia akan
nampak. Biasanya tidak disadari oleh tiap individu, kalau watak dan sifatnya
sedang ditonjolkan . Dalam perjalanan biasanya satu dua kilometer masih
bersama-sama, tapi lambat laun akan muncul pribadi-pribadi lain. Disini kita
harus menyadari bahwa manusia mempunyai kekurangan dan kelemahan tidak perlu
sok bila tidak kuat bantu dong yang lemah dan bila kita lebih bantu yang
kurang, sehingga kelompok kita akan tetap kokoh.
4.
Melatih fisik dan mental
Kita sering berlatih fisik dan mental melalui cabang-cabang olah
raga. Mungkin juga kita pernah bertanding atau berlomba dan kita ditonton,
disoraki dan di dukung. Tapi beda dengan melatih fisik dan mental melalui olah
raga mendaki gunung. Sambil berjalan menikmati pemandangan dan hawa yang sejuk,
kita ukur ketahanan fisik kita sekarang oleh alam kita ditonton dan soraki
oleh pohon dan semak yang bergoyang. Seringkali jalanan turun kemudian naik,
lurus turun berbelok-belok hingga fisik semakin melemah. Kalau sudah mengeluh
disitulah biasanya mental menurun. Itulah ujian fisik dan mental bertarung
dengan alam. Dengan sering jalan-jalan naik gunung mental dan fisik kita jadi
terlatih.
5.
Pijat refleksi
Dengan mendaki gunung tanpa disadari bahwa tapak kaki kita terpijat
secara refleksi, pijat refleksi adalah pengobatan alternatif yang ampuh dan
aman, praktis serta murah tanpa efek samping, selain mencegah dan menyembuhkan
penyakit seperti ginjal, paru-paru, atau jantung bahkan seluruh tubuh.
6.
Memupuk rasa persaudaraan
Dalam melakukan pendakian berkelompok, pastilah kita akan saling
membutuhkan dengan kru yang lain. Dengan begitu dapat mempererat rasa
persaudaraan antar kru.
D.
PERSIAPAN DAN PERLENGKAPAN
- Persiapan
a.
Sikap mental
Seorang pendaki harus tabah menghadapi kesulitan dan tantangan dari
alam terbuka. Tidak mudah putus asa dan berani, dalam arti sanggupmenghadapi
tantangan dan mengatasinya secara bijaksana dan mengakui keterbatasn kemampuan
yang dimilikinya.
b.
Pengetahuan dan keterampilan
Meliputi pengetahuan medan ,
cuaca, teknik-teknik pendakian, dan lain lain.
c.
Kondisi fisik yang memadai
Karena mendaki adalah olah raga yang cukup keras maka sering kali
berhasil atau tidaknya seseorang dalam suatu pendakian tergantung pada kekuatan
fisiknya.
d.
Kode etik
Haruslah kita sadari sepenuhnya bahwa mendaki adalah bagian dari
masyarakat yang memiliki kaidah dan hukum yang berlaku yang harus kita pegang
teguh. Mendaki tanpa memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji.
Seperti halnya jika kita tidak menghadapi sikap dan pendapat masyarakat di
sekitar kita pada kegiatan mendaki yang kita lakukan.
- Perlengkapan
a.
Ransel (carier bag)
Ransel digunakan untuk membawa segala peralatan yang di butuhkan dalam pendakian.
Ransel digunakan untuk membawa segala peralatan yang di butuhkan dalam pendakian.
b.
Sepatu gunung
Sepatu mendaki yang baik selain
melindungi kaki dari luka, juga harus nyaman saat dipakai mesti membawa beban
berat dimedan licin, berbatu-batu dan curam, jenis sepatu boot paling cocok
untuk kegiatan ini, karena melindungi pergelangan kaki hingga mata kaki dari
kemungkinan terkilir.
c.
Pakaian gunung
Pakaian yang ideal saat mendaki adalah yang relatif tebal dan menyerap keringat , celana yang tidak kaku dan ringan guna melindungi kaki dari goresan duri, baju dari katun atau wol cukup ideal.
Pakaian yang ideal saat mendaki adalah yang relatif tebal dan menyerap keringat , celana yang tidak kaku dan ringan guna melindungi kaki dari goresan duri, baju dari katun atau wol cukup ideal.
d.
Jaket
e.
Sleeping bag (kantung tidur)
f.
Ponco atau jas hujan (rain
coat)
Perlengkapan satu ini mutlak dibawa walaupun tidak musim hujan,
karena perlengkapan ini mempunyai banyak fungsi di gunung. Selain dipakai saat
hujan tiba, jas hujan dapat juga digunakan sebagai tenda darurat (bivoak), alas
tidur darurat, atap darurat, selimut darurat, juga bisa dipakai sebagai unsur
penting tandu darurat.
g.
Tenda
Tenda dome lebih banyak digunakan karena mudah dan praktis penggunan
maupun saat dibawa, karena tenda dome tidak memerlukan banyak tali dan pasak,
untuk mendirikan tenda kubah/dome hanya diperlukan dua rangka utama, untuk itu
pilihlah rangka yang terbuat dari alumunium karena lebih baik, ringan dan
lentur dibandingkan yang terbuat dari mika.
h.
Rantang masak outdoor (Misting)
i.
Kompor lapangan
j.
Makanan (Logistic)
Makanan yang dibawa sekiranya dapat memenuhi kebutuhan energi
pendaki, selama pendakian. Fungsi beras dapat diganti dengan roti, biskuit,coklat,
dan hevermit.
k.
Topi rimba
Agar wajah tidak erbakar matahari
l.
Peta
m.
Matras
Matras digunakan untuk alas tidur dan alas duduk agar lebih hangat.
Matras gulung.
n.
Kompas
o.
Pisau
p.
Kantung plastic
Selalu siapkan kantung
plastik di dalam ransel karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat
sampah (go green, jangan buang sampah sembarangan) yang harus anda bawa turun
gunung, baju basah dan lain sebagainya. Dapat juga berfungsi untuk lapisan anti
air bagi ransel. Atau dapat juga dimanfaatkan sebagai jas hujan saat darurat.
q.
Korek api
r.
Alat tulis
s.
Senter
t.
Obat-obatan
E.
HAL-HAL YANG MUNGKIN TERJADI
1.
Hipoglikemi
Suatu keadaan dimana tubuh
kekurangan gula, terutama glukosa pada otot.
·
Penyebab : keletihan yang
sangat karena melakukan aktivitas.
·
Penanganan : istirahat sambil
diberi minum dan makanan manis berkalori
·
Pencegahan : makan dan minum
yang banyak mengandung karbohidrat dan berkalori tinggi(makanan, minuman manis)
2.
Hipoksida
Suatu keadaan dimana otak kekurangan oksigen (kadar oksigen dalam
darah tidak mencukupi untuk disuply ke otak.
·
Penyebab : ketinggian tempat
yang mengakibatkan kadar oksigen di udara menipis, keletihan, emosi, atau
pengaruh alcohol.
·
Gejala : pusing, berhalusinasi,
muka pucat, mual, kerja fisik menurun, mengantuk, hilang nafsu makan.
·
Penanganan : istirahat, tidur,
bernapas banyak dan panjang, dan banyak minum.
·
Pencegahan : beraklimatisasi
(menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan)
3.
Dehidrasi
Suatu keadaan tubuh kekurangan cairan dan elektrolit dalam jumlah
besar.
·
Penyebab : aktivitas yang
berlebihan, berkeringat banyak, kurang minum, stress.
·
Gejala : mual, letih, lesu,
loyo, mengantuk, mata berkunang-kunang, kencing sedikit, haus.
·
Penanganan : istirahat, dan
banyak minum yang berelektrolit.
·
Pencegahan : banyak
mengkonsumsi air.
4.
Heat Stroke
Suatu kondisi dimana tubuh mengalami kegagalan/keterlambatan dalam
proses berkeringat atau pengaturan panasnya.
·
Penyebab : panas matahari yang
berlebihan.
·
Gejala : haus, kulit lembab dan
dingin, muka merah dan panas, denyut nadi cepat, pendarahan di hidung,pingsan.
·
Penanganan : bawa ke tempat
teduh dan sejuk lalu beri minuman segar bervitamin C.
·
Pencegahan : memakai topi lebar
yang bias melindungi seluruh bagian kepala.
5.
Kram Otot
Suatu kondisi keadaan dimana otot salah satu bagian tubuh terasa
kaku dan tidak dapat digerakan.
·
Penyebab : penimbunan asam
laktat di jaringan kulit otot akibat berkurangnya garam yang terbuang melalui
keringat yang berlebihan.
·
Gejala : otot terasa kaku,
nyeri, dan tidak dapat digerakan.
·
Penanganan : baringkan agar
darah dapat membawa dan menyerbarkan asam laktat agar tidak terkumpul,
renggangkan daerah kram dengan cara menarik lalu mendorongnya berulang kali.
·
Pencegahan : jangan terlalu
memaksakan kerja otot.
6.
Hipotermia
Suatu kondisi menurunnya suhu tubuh yang pada akhirnya mempengaruhi
system peredaran darah.
·
Penyebab : udara terlalu dingin
sementara tubuh tidak terlindung secara memadai, mengenakan pakaian basah
(hujan, keringat) terlalu lama sementara udara sekitar dingin, terlalu lama
berkonduksi dengan air sementara suhu sekitar rendah.
·
Gejala : menggigil, bulu roma
berdiri, telapak tangan dan kaki dingin, mengigau, pingsan, warna kulit
kebiruan, pupil membesar dan tidak merespon cahaya.
·
Penanganan : bawa ke tempat hangat,
masukkan ke dalam kantung tidur, ditidurkan bersama orang sehat sambil dipeluk,
masukkan botol berisi air hangat ke kantung tidur, buat perapian besar di dekat
kantung tidur, jika sadar berikan makan dan minum hangat.
·
Pencegahan : usahakan memakai penghangat
tubuh seperti jaket, balak lava, kantung tidur saat udara dingin.
F.
SARAN
Hendaknya sebelum melakukan
pendakian kita harus merencanakan dan mempersiapkan secara rinci dan matang.
Jangan pernah mengubah secara tiba-tiba ketika sudah merencanakan suatu
perjalanan, agar tidak terjadi kekeliruan nantinya.
Jangan pernah merusak, mencorat-coret,
dan mengotori lingkungan, terutama ketika melakukan pendakian, agar keindahan
lingkungan tetap terjanga alami. Dengan demikian, kita dapat mewariskan
keindahan alam kepada anak dan cucu kita.
Ketika melakukan pendakian jangan
sampai kehilangan konsentrasi, lalai sedikit saja dapat mengakibatkan maut pada
diri sendiri maupun orang lain. Jangan melakukan kegiatan yang tidak perlu dan
tidak wajar ketika melakukan pendakian, agar alam dapat bersahabat dengan kita.
Jagalah bumi ini agar tetap lestari.
Salam jaga!!!!!!!!!!!!
No comments:
Post a Comment